Kamis, 24 Oktober 2013

TULISAN PSIKOLOGI MANAJEMEN 2

A. Contoh Sikap Pengendalian Diri Di Lingkungan Masyarakat

Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan tempat tinggal kita adalah sebagai berikut.
a) menghindari penggunaan kata-kata yang menyakiti hati orang lain,
b) bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan, dan
c) tidak membuat keonaran di kampung.


B. Pengertian Serasi, Selaras Dan Seimbang Dalam Pengendalian Diri :
-Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
- Serasi adalah kesesuaian / kesamaan antar semua unsur pendukung agar menghasilkan keterpaduan yang utuh.
- Seimbang adalah jumlah yang sama besar antara hak dan kewajiban.
- Selaras adalah suatu hubungan baik yang dapat menciptakan ketentraman lahir dan batin.
Di dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari terdapat nilai dan norma yang berlaku secara umum serta harus kita hormati dan jalankan sebagai warga masyarakat yang baik. Hukum pun ada untuk mengatur warga masyarakatnya secara paksa untuk mengendalikan setiap manusia yang ada di masyarakat tersebut.
Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri :
1. Dalam Keluarga
- Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
- Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
- Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
2. Dalam Masyarakat
- Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
- Saling menghormati dan menghargai orang lain
- Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
- Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
3. Dalam Lingkungan Sekolah Dan Kampus
- Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
- Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
- Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar / tawuran mahasiswa serta perbuatan tercela
- Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian

TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN 2

Tugas Psikologi Manajemen 2

Pengorganisasian Struktur Manajemen

a. Definisi pengorganisasian
b. Definisi struktur organisasi
c. Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen

Actuating dalam Manajemen

a. Definisi actuating
b. Pentingnya actuating
c. Prinsip actuating

Mengendalikan fungsi Manajemen

a. Definisi mengendalikan (controlling)
b. Langkah-langkah dalam kontrol
c. Tipe-tipe kontrol
d. Kontrol proses manajemen







Pengorganisasian Struktur Manajemen

A.               Definisi Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan erat dengan perencanaan dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Pengorganisasian merupakan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas, dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (sub sistem) serta penentuan hubungan-hubungan.

Malsyu S.P. Hasibuan (2006:118) mendefinisikan pengorganisasian sebagai suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan berbagai macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

G.R. Terry mengemukakan “Organizing is the establishing of effective behavioral relationship among persons so they may work together efficiently and gain personal satisfaction in doing selected tasks under given environmental conditions for the purpose of achieving some goal or objective”.

B.      Definisi Struktur Organisasi

Menurut Robbins (1994) adalah pengakuan organisasi akan adanya kebutuhan untuk mengkoordinasikan pola interaksi para anggota organisasi secara formal.

Sementara sumber lain menyebutkan bahwa struktur organisasi merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan.

Banyak lagi definisi struktur organisasi yang dikemukakan oleh para teoritisi. Bila merujuk kepada semua definisi struktur organisasi diatas maka tidak ada kesepakatan antara para teoritikus mengenai apa yang dimaksudkan sebagai struktur organisasi.

Pandangan mengenai struktur organisasi berkembang pesat sekitar tahun 1960. Menurut Breeh, 1957, dalam Lex Donaldson, 1995, sampai kira-kira akhir tahun 1950’an, teori struktur organisasional didominasi oleh teori manajemen klasik, yang menyatakan bahwa ada satu struktur terbaik bagi organisasi. Perpaduan ini menghasilkan sintesa bagi pengembangan teori struktur, dimana struktur yang terbentuk pada sebuah organisasi akan menjadi terdesentralisasi atau sebaliknya menjadi struktur yang lebih partisipatoris adalah bergantung pada situasi mereka.

Pada umumnya struktur organisasi berbentuk piramida karena merupakan sebuah gambaran  mengenai bagaimana para manajer harus mendelegasikan otoritas dalam organisasi yang besar, dan hanya keputusan yang tidak biasa atau yang  yang merupakan kekecualian yang harus kembali ke hierarki atas untuk diputuskan. Struktur terbaik bagi sebuah organisasi adalah yang mendukung upaya kerja yang efektif dan meminimalkan kompleksitas.

Salah satu model struktur yang terkenal paling berhasil adalah hierarki sederhana Gereja Katolik Roma. Desainnya yang sederhana dan terdiri dari 5 tingkat telah terbukti efektif selama lebih dari 2000 tahun. Gereja tersebut memiliki 400.000 orang imam, namun wewenang bergerak kebawah dari paus ke kardinal, dan ke uskup agung, dan akhirnya ke pastor paroki.

C.      Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen
Menurut Para Ahli :

1. Menurut  George R.Terry
- Perencanaan (Planning);
- Pengorganisasian (Organizing);
- Penggerakan (Actuating);
- Pengawasan (Controlling).
  
2. Menurut Luther M. Gulick yang disadur oleh Dr. BN.Silalai
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Menyelaras/Mengkoordinir (Coordinating);
- Melaporkan (Reporting);
- Menyusun Anggaran (Budgeting).

 3. Menurut Henry Fayol
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Memerintah (Commanding);
- Mengkoordinir (Coordinating);
- Mengawasi (Controlling).

 4. Menurut Koontz dan O. Donnel
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);

- Mengawasi (Controlling).


A.        Definisi Actuating
Terry mengatakan bahwa Pergerakan (Actuating) merupakan usaha untuk menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan anggota perusahaan tersebut oleh karena anggota itu ingin mencapai sasaran tersebut.

Mitchel berpendapat bahwa Motivasi mewakili proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan ke arah tujuan tertentu.

Robbin mendefinisikan Motivasi sebagai kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan organisasi yang di kondisi oleh kemampuan, upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. Motivasi berhubungan dengan jiwa manusia dan pola prilaku manusia seutuhnya dan berbicara manusia selalu berhubungan dengan sebuah kebutuhan.

B.        Pentingnya Actuating
Dapat memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan.
Dapat ditentukan suatu suatu pedoman sebagai standar untuk mengurangi ketidakpastian
Dapat diukur berhasil tidaknya suatu kegiatan, untuk memeudahkan pengawasan
Dapat membantu menemukan peluang dimasa yang akan datang
Menciptakan efisiensi biaya

C.        Prinsip-prinsip Actuating
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:

a.         Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.

b.         Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang  terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang  baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.

c.         Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.




Mengendalikan Fungsi Manajemen

A.        Definisi mengendalikan (Controlling)

Pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Earl P. Strong. Controlling is the process of regulating the various factors in as enterprise according to the requirement of its plans (pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana).

Harold Koontz. Control is the measurement and correction of the performance of subordinates in order to make sure that enterprise objectives and the palns devised to attain the n are accomplished (pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap  pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara)

GR.Terry. Controlling can be defined as the process of determining what is to be accomplished, that is the standard; what is being accomplished, that is the performance, evaluating the performance takes place according to plans, that is, in confirmly with the standard ( pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

B.        Langkah-Langkah dalam Kontrol

Mockler (1984) membagi pengawasan dalam 4 langkah yaitu :

1.         Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja
Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.

2.         Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.

3.         Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali.

4.         Mengambil Tindakan Korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.

 C. Tipe-Tipe Kontrol

Berdasarkan bagian yang akan diawasi pengawasan dibedakan atas :
1. Pengendalian karyawan (Personal control).
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan perintah, rencana, tata kerja, absensi pegawai dan lain-lain.

2.pengendalian keuangan (financial control)
Pengendalian ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut keuangan,tentang pemasukan dan pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan termasuk pengendalian anggaranya.

3.pengendalian produksi (Production control).
Yaitu pengendalian yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.

4. Pengendalian waktu (Time control)
Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.

5. pengendalian teknis (Technical control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan.

6. Pengendalian kebijaksanaan (Policy control).
pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan.

7. pengendalian penjualan (Sales control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai rencana yang ditentukan.

8.Pengendalian inventaris (inventory control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah inventaris perusahaan masih ada semuanya atau ada yang hilang.

9.Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah semua inventaris perusahaan dan kantor terprlihara atau tidak,dan mengetahui kerusakan. reksi itu harus dikenakan.

D. Kontrol Proses Manajemen

Langkah-langkah proses pengendalian :
1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.

2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.

3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.

4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Rencana juga perlu dinilai ulang dan dianalisis kembali,apakah sudah benar-benar realistis atau tidak.jika belum benar atau realistis maka rencana itu harus diperbaiki.

Cara-cara pengendalian :

1. Pengawasan langsung

Pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer.Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya. Kebaikan :
a. Jika ada kesalahan dapat diketahui sedini mungkin,sehingga perbaikanya dilakukan dengan cepat.
b. Akan terjadi kontak langsung antara bawahan dan atasan,sehingga akan memperdekat hubungan antara atasan dan bawahanya.
c. Akan memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan,karena merasa diperhatikan atasanya.
d. Akan tertampung sumbangan pikiran dari bawahan yang mungkin bisa berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.
e. Akan dapat menghindari timbulnya kesan laporan “asal Bapak senang” (ABS).
Keburukan :
a. Waktu seorang manajer banyak tersita,sehingga waktu untuk pekerjaan lainya berkurang,misalnya planning lain-lainya.
b. Mengurangi inisiatif bawahan,karena mereka merasa bahwa atasanya selalu mengamatinya.
c. Ongkos semakin besar karena adanya biaya perjalanan dan lain-lainya.
Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi langsung,observasi di tempat (on the spot observation) dan laporan di tempat (on the spot report)

2. Pengawasan tidak langsung

Pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan baik secara lisan maupun tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasi-hasil yang dicapai. Kebaikan :
a. Waktu manajer untuk mengerjakan tugas-tugas lainya semakin banyak,misalnya perencanaan,kebijaksanaan,dan lain-lain.
b. Biaya pengawasan relatif kecil.
c. Memberikan kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam melaksanakan pekerjaan.
Keburukan :
a. Laporan kadang-kadang kurang objective,karena ada kecendrungan untuk melaporkan yang baik-baik saja.
b. Jika ada kesalahan-kesalahan terlambat mengetahuinya,sehingga perbaikanya pun terlambat.
c. Kurang menciptakan hubungan-hubungan antara atasan dan bawahan.

3. Pengawasan berdasarkan kekecualian

Pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan,pengendalian ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.



Referansi:

http://id.shvoong.com/social-sciences/2068148-lankah-langkah-pengendalian-manajemen

M.Ag, Badrudin. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.

http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-penggerakan-actuating_22.html

Bennis, Warren, Menjadi Pemimpin Efektif (On Becoming a Leader), Alih bahasa Anna W.Bangun, Elex Media Komputindo, 1994

Covey, Stepehen R, The 7 Habits of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia yang sangat efektif), edisi revisi, alih bahasa Drs, Budijanto, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997

Jones, Gareth R. Organizational Theory : Text and Cases, Addison Wesley, 1995


Robbins, Stepehen P. Managing Today, 2nd Ed, Prentice Hall, 2000

Stoner, James A.F., et al., Management, 6th Ed., Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, 1995

http://www.indonesian-publichealth.com/2012/02/pengertian-5-m-dalam-manajemen.html





Selasa, 08 Oktober 2013

Tulisan Psikologi Manajemen

Contoh kasus manajemen I

Seorang karyawan pada suatu perusahaan swasta yang mempunyai jam kerja mulai 09.00-17.00 mulai hari Senin s/d Jumat . Di samping itu dia juga merupakan pemilik sebuah toko pakaian jadi. Agar kedua hal tersebut dapat berjalan baik maka diperlukan manajemen dalam mengatur masing-masing kegiatan ini. Untuk itu dia harus mempergunakan waktu di luar jam kantor sebaik-baiknya dalam mengatur usahanya tersebut , Seperti manajemen keuangan , Dia harus mengatur dan memeriksa setiap keluar masuknya keuangan pada tokonya tersebut, Disamping itu dia juga harus cerdas dalam melihat perkembangan fashion sesuai zaman sekarang agar tidak ketinggalan mode. Bukan cuma itu, Sebagai pimpinan dia tentu juga mempunyai karyawan, Dalam hal ini pun manajemen yang baik di perlukan guna mengatur segala macamnya agar usahanya berjalan sesuai yang diharapkan. Seperti mengatur shift dan gaji karyawannya. Disamping harus jeli melihat perkembangan mode dia juga hendaknya harus jeli dalam mengatur stok keluar masuk barang pada tokonya tersebut. Maka dengan segala usaha dan pengelolaan yang baik bukannlah suatu hal yang sulit seseorang dapat menjadi karyawan merangkap sebagai wiraswasta yang berhasil.

Dalam menjalani profesi tidaklah mudah untuk me manajemen waktu. Terlebih apabila ketika memiliki dua profesi sekaligus. Sebagai karyawan dan sebagai pengusaha. Dalam hal ini tidak hanya waktu saja yang memerlukan pengaturan yang baik. Akan tetapi manajemen keuangan dan manajemen produksi adalah hal yang penting pula. Hal yang dapat disimpulkan dari contoh kasus di atas adalah manajemen waktu, keuangan dan produksi yang tepat dan cermat adalah kunci keberhasilan dan keselarasan didalam menjalani lebih dari dua profesi dalam waktu yang bersamaan.





Contoh kasus manajemen II

Cerita ketua RT meskipun tidak menguasai teknik manajemen namun beliau sebelumnya telah melakukan pertemuan di rumahnya dengan para warga. Selepas isya diundanglah bapak-bapak, remaja-remaja, dan pemuda-pemuda yang ada dilingkungannya untuk membicarakan perayaan hari kemerdekaan. Singkat cerita disusunlah beberapa agenda sebagai program perayaan hari kemerdekaan dengan salah satu agendanya adalah membangun gapura. Setelah rencana membangun gapura ditetapkan maka pada pertemuan berikutnya dimusyawarahkanlah bentuk gapura yang diinginkan, berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa lama pengerjaannya.
Mengorganisasikan adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa?

Pada hari itu pula dibentuklah kepanitiaan dalam pembangunan gapura. Seorang warga yang ahli dalam pertukangan diangkat menjadi ketua panitia, sementara para remaja dan pemuda ada yang diangkat menjadi sekretaris, seksi logistik, bendahara dan anggota. sementara untuk pembiayaan diambilah dari kas RT dan juga sumbangan warga.
Memimpin adalah memberi inspirasi dan motivasi kepada anggota organisasi untuk berusaha keras mencapai sasaran. Ketua RT tadi selain menyuruh namun terkadang turun juga ke lapangan memberikan motivasi kepada orang-orang yang bekerja, sehingga suasana yang terjadi selama pengerjaan gapura tersebut menjadi hangat dan menyenangkan, orang-orang senantiasa bergembira dalam mengerjakan proyek tersebut.
Mengendalikan berarti mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil tindakan koreksi bilamana diperlukan. Namun apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang direncakan dari semula beliau tidak segan-segan untuk mengingatkan dan memberikan arahan kepada orang-orang yang bekerja sehingga tidak ada pekerjaan yang diluar yang direncanakan dan biaya yang keluar sesuai dengan apa yang direncanakan. Melihat kisah kedua ketua RT di atas menunjukkan bahwa teknik manajemen diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dimana hal ini belum menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat kita. Meskipun bagi sebagian masyarakat hal ini telah banyak dilakukan namun untuk membicarakannya mungkin masih menjadi hal yang sangat langka di lingkungan kita.

Senin, 07 Oktober 2013

Tugas Psikologi Manajemen

Tugas I


  1.         Apa arti manajemen?
  2.         Sebutkan jenis manajemen?
  3.         Apa itu kepimpinan?


Jawab : 



     1.      Manajemen adalah kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk organisasi. Semua organisasi mempunyai orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai sasarannya. Orang ini disebut manajer

     2.   - Manajemen Sumber Daya Manusia  adalah  penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya  manusia  yang terbaik bagi bisnis yang  kita  jalankan dan  bagaimana  sumber daya  manusia  yang  terbaik tersebut dapat  dipelihara dan tetap bekerja bersama kita  dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa kontan ataupun bertambah.

- Manajemen Pemasaran  adalah  kegiatan  manajemen  berdasarkan fungsi yang  pada intinya berubah untuk  mengidentifikasi apa sesungguhnya yang  dibutuhkan oleh  konsumen  dana  bagaimana  cara  pemecahannya  dapat diwujudkan.

- Manajemen Produksi  adalah penerapan  manajemen  berdasarkan fungsi untuk menghasilkan  produksi yang sesuai  dengan standar yang  ditetapkan  berdasarkan  keinginan  konsumen  dengan  teknik produksi yang  efisien mungkin dari mulai pilih lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan  dalam  proses produksi.

- Manajemen  Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan  fungsinya  yang pada  intinya berubah  untuk  memastikan  bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan  mampu mencapai  tujuan  secara ekonomis yaitu  diukur berdasarkan  profit.  Tugas manajemen  keuangan  diantaranya  telah  diperoleh  di lokasikan  secara tepat  dalam  kegiatan bisnis yang  dijalankan.

- Manajemen  Informasi adalah kegiatan  manajemen  berdasarkan  fungsi nya yang dapat  intinya  berubah  mematiskan bahwa  bisnis yang  dijalankan tetap  mampu untuk  terus  berlahan  dalam jangka panjang. untuk menyediakan  seluruh  informasi  yang terkait  dengan  kegiatan perusahaan baik  infoormasi  internal maupun  eksternal yang  dapat  mendorong  kegiatan  bisnis yang dijalankan tepat  mampu  beradaptasi dengan perubuh yang  terjadi  dimasyarakat.

- Manajemen Strategi secara  sederhana manajemen  dapat diartikan sebagai perencanaan pengorganisasian pergerakan, pengawasan,dalam rangka pengambilan keputusan.

- Manajemen Operasi adalah acara bisnis berfokus pada proses produksi barang atau jasa  serta  mematikan operasi bisnis berlangsung  secara  efektif  dan efisien.
        
      3.    Kepemimpinan adalah :

- kemampuan mempengaruhi tata laku orang lain apakah dia pegawai bawahan, rekan kerja / atasan.

- adanya pengikut yang dapat dipengaruhi baik oleh ajakan,anjuran, bujukan, sugesti, perintah saran, atau bentuk lainnya.

- adanya tujuan yang hendak dicapai

FKepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan kelompok, menuju ke arah penentuan tujuan dan mencapai tujuan (leadership is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement)





Tugas II





  1.   Pengertian perencanaan?
  2.   Manfaat perencanaan!
  3.   Jenis perencanaan dalam organisasi?





      Jawab:

 1.   Perencanaan adalah suatu teknik atau cara untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai yang telah

      ditentukan dan dirumuskan oleh suatu Badan Perencana ditingkat pusat.


 2.  Manfaat perencanaan :

~ Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi                    pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan

~ Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-prospek                              perkembangan,  hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang

~ Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang terbaik

~ Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan

~ Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar  untuk mengadakan pengawasan evaluasi

3.   Jenis Perencanaan dalam Organisasi :

~ Perencanaan berdasarkan jangka waktu

~ Perencanaan berdasarkan sifat perencanaan

~ Perencanaan berdasarkan alokasi sumber daya

~ Perencanaan berdasarkan tingkat keluwesan

~ Perencanaan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut

~ Perencanaan berdasarkan cara pelaksanaannya





Referensi :

Sastrodiningrat, Soebagio, Manajemen & Kepemimpinan, IND-Hill-Co. Jakarta. 1998

Hasibuan, Malayu S.P (2006).Manajemen (Dasar,Pengertian,dan Masalah ). Jakarta : Bumi Akra.

Dr.Badrudin,M.Ag (2013).Dasar –dasar  Manajemen. Bandung.







Sabtu, 18 Mei 2013

Tugas Kesehatan Mental 3



TUGAS KESEHATAN MENTAL 3




Nama : Ayu Redhyta Permata Sari
Kelas : 2PA05
NPM : 18511127






Yang Menimbulkan Stress :

1. Kepribadian
a. Introvert : sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Mereka adalah pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Antonim dari sifat introvert adalah ekstrovert. Seorang Introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, mereka membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus dengan segala hal yang berbau informasi.  Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif.

Ekstrovert : sifat ekstrovert lebih membutuhkan sosial, cahaya, kebisingan, ruang lingkup yang luas dan sebagainya. individu yang tipe kepribadian ekstrovert terutama dipengaruhi oleh dunia objektif, yaitu dunia di luar dirinya. Orientasinya terutama tertuju ke luar, pikiran, perasaan, serta tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial. Individu bersikap positif terhadap masyarakatnya; lebih terbuka, mudah bergaul, hubungan dengan orang lain lancar (dalam Suryabrata, 1998).
b. Fleksibel : kemampuan untuk luwes, mudah, dan cepat menyesuaikan diri ini tentunya terlintas di pikiran saya bukan karena hanya terbersit begitu saja. Menghadapi lingkungan dan fase kehidupan yang baru, manusia mengalami banyak hal perbedaan yang terjadi. Hal ini merupakan tuntutan perubahan yang mau tak mau harus dihadapi karena pada hakikatnya hidup itu adalah suatu rangkaian fase yang dinamis, ia tidak akan hanya berupa satu fase tertentu saja.



c. Berlebihan (over activity): kondisi pengalaman seseorang yang dia rasakan sebagai sesuatu yang benar-benar nyata hanyalah tubuhnya, kebutuhannya, perasaannya, pikirannya, serta benda atau orang-orang yang masih ada hubungan dengannya.
2. Kecakapan :
kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan penghidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya (Dirjen PLSP, Direktorat Tenaga Teknis, 2003).
3. Nilai dan Kebutuhan :
a. Sosialisasi: Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.
  • Sosialisasi primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.


  • Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.
b. Beradaptasi: cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi stress dan lain sebagainya.
c.Internalisasi: penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 439). Nilai adalah suatu pola normatif, yang menentukan tingkahlaku yang diinginkan bagi suatu sistem yang ada kaitannya, dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan fungsi-fungsinya (Kartawisastra, dkk vol. 5, 1980; 1).
Reaksi Stress:
a. Fight:
Pada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan  psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur  strategi untuk mengatasi stressor ini.Tubuh berusaha menyeimbangkan  proses fisiologis yang telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin kembali kekeadaan normal dan pada waktu yang sama  pula tubuh  mencoba mengatasi factor-faktor penyebab stress.apabila proses fisiologis  telah teratasi maka gejala-gejala stress akan menurun,tubuh akan secepat mungkin berusaha normal kembali karena ketahanan tubuh ada batasnya dalam beradaptasi.jika stressor berjalan terus dan tidak dapat diatasi/ terkontrol maka ketahanan tubuh untuk beradaptasi akan habis dan individu tidak akan sembuh.


b. Flight:
Tahap ini terjadi karena ada suatu perpanjangan  tahap awal stress yang tubuh individu telah terbiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut tidak dapat mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang digambarkan pada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuain  diri terhadap lingkungan seperti  sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri colonel, bisul, kolistis. Tanpa ada usaha melawan, kelelehan bahkan kematian dapat terjadi (selye,1956,1974).
            Bila tubuh terekspos pada stressor yang sama dalam waktu yang sangat lama secara terus menerus,maka tubuh yang semula telah biasa menyesuaikan diri,akan kehabisan energy untuk beradaptasi.Pada keadaan ini timbul kembali tanda-tanda,namun pada tahap ini bersifat irreversible, individu  akan meningkat,Daya tahan yubuh terhadap suatustresor tidak dapat dianggap bertahan selamanya,karena pada suatu saat energy untuk adaptasi itu akan habis.
            Selye menunjukkan penelitian yang ekstensif pada suatu tempat percobaan buatan yang terkontrol dengan binatang percobaan sebagai subyek.Dia menemukan akibat fsikologis dengan stimulasi (rangsangan) fisik,seperti menghadapkan subyek terhadap temperature panas atau dingin,kejutan listrik,injeksi zat beracun,isolasi fisik dan luka beda.Sejak penerbitan hasil penelitiannya ,studi-studi lain telah mengungkapkan bahwa syndrome “ fight or flight”gejalanya Nampak pada efek fsikologis atau rangsangan  emosi seperti juga pada rangsangan fisik,dan karenanya tubuh mungkin kehabisan energy penyesuaiannya lebih cepat pada stress fisikologis dari pada penyakit fisik.






Tehnik-Tehnik Penerangan Pikiran:
a. Meditasi:
Pada awalnya meditasi adalah nama generik yang diberikan untuk belajar agama di daerah Timur. Tujuan utama dalam meditasi (a) perenungan dan kebijaksanaan, (b) perubahan dalam kesadaran (c) relaksasi (L. Lichstein, 1988). Efek meditasi oleh banyak pakar diyakini membawa dampak positif bagi kehidupan manusia (Satiadarma, 1998). Dewasa ini meditasi digunakan dalam banyak hal. Ada yang melaksanakan meditasi untuk mendapatkan kedamaian dan kekuatan jiwa. Istilah meditasi telah dikenal luas baik, baik dari pendekatan awam maupun ilmiah. Akan tetapi banyak orang yang belum memahami tentang meditasi itu sendiri. Berikut akan dikupas kajian mengenai meditasi
Kebanyakan orang mempersepsikan meditasi dengan ritual agama tertentu bahkan ada yang mengkaitkan perdukunan atau klenik. Walsh, Orntein, dan Maupin (dalam Subandi dkk, 2002) meditasi adalah suatu teknik latihan dalam meningkatkan kesadaran, dengan membatasi kesadaran pada satu objek stimulasi yang tidak berubah pada waktu tertentu untuk mengembangkan dunia internal atau dunia batin seseorang, sehinga menambah kekayaan makna hidup baginya. Iskandar (2008) meditasi adalah latihan olah jiwa yang dapat menyeimbangkan fisik, emosi, mental, dan spiritual seseorang. Beberapa ahli memberikan istilah lain tentang meditasi (dalam P. Satiadarma, 1998) yaitu Visualisasi (Epstein, 1988; Fanning, 1988), relaksasi (Benson, 1975), mind-body healing (Rossi, 1988), dan Mind-body medicine (Goleman&Gurin, 1993).
b. Autogenik:
            Menerapkan teknik-teknik relaksasi dalam kehidupan sehari-hari dapat mengurangi gejala stres dengan mekanisme, antara lain: Memperlambat detak jantung,menurunkan tekanan darah,memperlambat laju pernapasan,meningkatkan aliran darah ke otot-otot utama,mengurangi ketegangan otot dan sakit kronis,meningkatkan


konsentrasi,mengurangi kemarahan dan frustrasi,meningkatkan kepercayaan diri untuk menangani masalah.Untuk mendapatkan manfaat positif yang paling efektif adalah dengan menggunakan teknik relaksasi bersama dengan kegiatan positif lain, seperti berolahraga, cukup tidur, dan memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarga dan teman-teman yang mendukung. Jenis teknik relaksasi Teknik relaksasi dapat diajarkan oleh dokter, terapis, dan petugas kesehatan lainnya.  Namun mempelajari beberapa teknik relaksasi juga dapat dilakukan dengan belajar sendiri. ada beberapa jenis utama teknik relaksasi yang mudah dilakukan sehari-hari, antara lain:
1. Autogenic relaxation
Relaksasi jenis ini dilakukan dengan menggunakan kedua bayangan visual dan kesadaran tubuh untuk mengurangi stres. Seseorang dapat mengulangi kata-kata atau saran dalam pikiran untuk merilekskan dan mengurangi ketegangan otot.

2. Progressive muscle relaxation
Teknik relaksasi ini dilakukan dengan cara fokus pada kontraksi dan relaksasi pada otot-otot tubuh. Latihan ini membantu seseorang untuk fokus pada perbedaan antara ketegangan dan relaksasi otot. Salah satu metode relaksasi otot progresif adalah dengan menegangkan dan mengendurkan otot-otot jari-jari kaki dan secara progresif bekerja hingga leher dan kepala. Teknik ini juga dapat dimulai dari kepala dan leher dan bekerja turun ke jari-jari kaki.
3. Visualisasi
Dalam teknik relaksasi, dapat dilakukan dengan membentuk citra mental untuk mengambil sebuah perjalanan visual untuk situasi dan kondisi yang damai. Selama visualisasi, cobalah untuk menggunakan indera sebanyak mungkin.



Teknik relaksasi sangat penting dilaksanakan untuk mencegah dan mengatasi stress yang Anda alami. Coba ingat-ingat hari-hari Anda akhir-akhir ini, apakah Anda sering mengalami sulit tidur, sulit berkonsentrasi, dan juga rasa cemas yang berlebihan? Berhati-hatilah karena mungkin saja anda sedang mengalami stres! Relaksasi yang Anda lakukan dapat juga mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh stres itu sendiri. Relaksasi amatlah penting karena pada saat relaksasi, tubuh dan pikiran akan mengaktifkan gen-gen dalam tubuh yang berperan sebagai penghalau penyakit sehingga tubuh terhindar dari penyakit. Selain itu, relaksasi juga dapat meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi sehingga kemampuan menangkap informasi meningkat, begitupun juga mengurangi trauma dan rasa cemas berlebih serta sulit tidur. Teknik relaksasi merupakan bagian penting untuk mengatasi stres. Relaksasi bukan hanya tentang ketenangan pikiran atau menikmati hobi. Relaksasi adalah proses yang menurunkan keausan pada pikiran dan tubuh dari tantangan dan kerepotan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pelatihan Reaksi Neuromuscular:
Neuromuskuler adalah dua system yang tidak dapat di pisahkan dalam kehidupan sehari-hari , terutama dalam keadaan olahraga. Muskuler (perototan) dalam funsinya adalah mengerut /memendek/kontraksi. Dalam pemendekan , otot di rangsang (dikontrol) oleh system neoru/saraf  sehingga otot terkontrol kekuatan,akurasi, dan power –nya. Hal ini di sebabkan semakin besar berkehendak ,semakin kuat dan cepat kontraksinya sehingga tidak mungkin otot menampilkan kerjanya dengan baik tampa sumbangan dari saraf.dalam bahasa Indonesia
Neoro = saraf dalam bahasa Indonesia berfungsi menerima sensor (penerima rangsaan) dan muskeler adalah otot sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.



1.      Jaringan saraf, jenis – jenis saraf dan fungsinya
Jaringan adalah sekumpulan sel yang pekerjaaannya tersusun menjadi satu dan mempunyai fungsi tertentu. Jaringan ini dibagi menjadi jaringan penutup, jaringan penunjang,  jaringan otot, jaringan saraf, jaringan cairan. Berdasarkan jenis dan fungsinya yaitu:
·         Syaraf sensori menyampaikan informasi dari luar ke sistem syaraf pusat;
·         Syaraf motorik menyampaikan informasi dari sistem syaraf pusat ke organs efektor, yaitu otots dan kelenjars;
·         Refleks merupakan kerja sama antara sya-raf sensori, syaraf motorik dan sistem sya-raf pusat,
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai ( berurutan )antara reseptor dan efector. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap ransangan. Contohnya kelenjar dan otot.
Sistem saraf yang terdiri dari jutaan sel saraf ( neuron ) memiliki fungsi mengirimkan pesan ( impuls ) yang berupa ransang atau tanggapan. Pada struktur sel saraf, setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel inilah keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit ). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain.





Tipe-Tipe Stres dari Psikologi:
Tiga tipe stres menurut Schafer (2000), adalah: (1) Neustres (stres yang netral). Stres menjadi sesuatu yang netral ketika seseorang merespon tuntutan dari dalam maupun luar dirinya dengan netral. Pikiran dan tubuh dipacu, tetapi dampak yang dirasakan dari tuntutan yang ada hanya sedikit dan seseorang itu mampu menjalani kehidupannya seperti biasa;
(2) Distres (stres yang bersifat negatif). Seseorang menganggap pengalaman atau peristiwa yang dialaminya itu membahayakan tergantung pada derajat apakah seseorang menerima stresor itu sebagai sesuatu yang melebihi kemampuannya untuk ditangani, dan apakah itu mengancam kesejahteraannya (Lazarus & Folkman, 1984). Simptom-simptom distres antara lain: konsentrasi yang rendah, mudah marah, tangan sering berkeringat, pundak terasa kaku, cemas, depresi, dan berbicara dengan cepat. Di dalam keluarga, adanya kondisi distres pada salah satu anggota, terutama orangtua, dapat menimbulkan masalah, seperti: ketegangan di dalam keluarga, teredamnya kebebasan berekspresi, konflik terbuka, menjatuhkan secara psikologis, rendahnya harga diri anggota keluarga yang lain, tidak memberikan perhatian penuh pada kebutuhan fisik dan emosi anggota keluarga yang lain, dan menyebabkan kehancuran dalam keluarga;
(3) Positive Stres. Stres yang memberikan manfaat ketika muncul, antara lain: (a) membantu merespon dengan cepat dan segenap tenaga dalam keadaan darurat; (b) membantu menyadari potensi diri yang sesungguhnya; (c) berguna untuk tampil dengan baik ketika berada di bawah tekanan (seperti wawancara kerja); dan (d) membantu mendorong seseorang ke titik batas.







Artikel Stress Positif
Pada saat saya memasuki kelas 3SMA, saya sudah dihadapkan dengan latihan ujian atau yang sering kita sebut try out untuk mempersiapkan Ujian Akhir Nasional . Maka dari itu sekolah pun mengadakan Pendalaman Materi juga demi untuk anak siswanya mendapatkan nilai akhir yang baik. Hal itu membuat anak-anak mengalami stress dan ketakutan, termasuk saya. Tetapi saya menghadapi stress tersebut dengan positif yaitu dengan belajar giat dan tekun setiap pulang waktu sekolah bersama teman-teman sehingga saya mampu mendapatkan nilai akhir bidang matematika dengan memuaskan.

Artikel Stress Negatif
Waktu saya SD sekitar usia 10 tahun ,saya lupa mengerjakan Pekerjaan Rumah untuk hari itu, sehingga saya merasa ketakutan dan saya langsung berpura-pura sakit agar tidak  disuruh masuk sekolah. Karena saya merasa stress dan takut menghadapi dimarahi guru karena tidak mengerjakannya.











DAFTAR  PUSTAKA
http://www.psychologymania.com/2012/06/kepribadian-ekstrovert-dan-introvert.html?g_q=pengertian%20introvert%20dan%20ekstrovert
http://sosbud.kompasiana.com/2011/03/27/fleksibilitas-350753.html
http://www.duniapsikologi.com/narsis-pengertian-definisi-dan-asal-mulanya/
http://pkbmpls.wordpress.com/2008/02/06/pengertian-pendidikan-kecakapan-hidup-life-skills/
http://www.forumsains.com/biologi-smu/pengertian-adaptasi/?g_q=pengertian%20%20beradaptasi
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2175756-pengertian-internalisasi-nilai/